Jujur

Setelah melewati Semuanya menjalani semuanya memang banyak yang dapat diterima dan banyak yang harus dengan ikhlas menerimanya.

Ketetapan-Nya adalah misteri memang membuat kita bertanya-tanya kenapa harus ada kejadian sepertidulu, kenapa harus tumbuh sebelum adanya perjanjian.

Menyalahkan kenapa semua terjadi pun tak bisa disalahkan,semua memang ada keputusan yang harus dibuat yang harus diterima apapun itu.

Diterimaa.
Namun boleh kah sekalu saja hati ini jujur ya allah ? Bolehkah ? Nyatanya masih saja terlintas dibenak di setiap detik waktu senggang.

Helaa nafas panjang saat usai kesibukan yang teringat namanya, Allah maafkan hamba. Namun nyatanya hamba hanya seorang manusia pesakitan terlalu rakus dan tak sabaran.

Namun ya allah hamba tak tau kenangan apa yang sudah terbentuk, namun mengapa merasa sudah terlalu dalam. Apa iya ? Apa iya?

Hela nafas panjang selalu saja dihembuskan, sampai kapan, bahkan menghilangnya saja masih saja membuat teringat. Dan katanya manusia memang dilahirkan untuk mengingat bukan untuk melupakan.

Lalu apa yang harus aku ingat? Sedang tidak ada kejadian-kejadian yang indah menurutku. Dan menurut sepengetahuanku. Semua hanya rangkaian mimpi harapan yang aku rajut sendiri tanpa aku sadari itu seolah-olah menjadi sebuah simpul dan bahkan aku lupa simpul apa kah ini? Sehingga tak dapat aku bedakan mana simpul kenyataan dan mana simpul mimpi dan harapan itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkenalan Diri

Sosok yang dirindukan