Tak tentu
setiap yang bernyawa diberikannya akal dan pikiran.
lantas dimana perasaan ini harus berlabuh, ketika keinginan tidak sesuai dengan kenyataan, ketika yakinan tidak sesuai dengan harapan. lantas harus diapakan hati ini sudah terlalu lama hadirnya perasaan ini, disangkal bertahun-tahun menelan bulat-bulat rasa yang akhir-akhir ini tak bisa dipendam. bisakah hanya sekedar disimpan, bisakah hanya sekedar hiasan kegelisahan. aku tau ini adalah salahku, dalam islam tidak ada yang namanya "karma" namun adanya apa yang kita perbuat akan kembali lagi kepada kita. aku tidak meminta cepat-cepat dihilangkan kegelisahan ini aku hanya meminta ringankanlah gelisah ini buat aku menikmati ini berserah sebisanya.
yang aku tau aku tidak boleh berputus asa, hatiku tak tentu hatiku goyah rasanya ingin berkata bahwa aku sudah tidak sanggup menjalaninnnya, apa aku tidak sesanggup itu sehingga semudah itu untuk menyerah, aku harus bagaimana. aku malu sedangkan aku dianggap pencinta Allah SWT namun nyatanya hati ini masih gundah, arahkan kemana? bersabar sejauh apa?
aku hanya ...
aku merasa ....
aku ingin ....
aku ..
aku...
aku harus bagaimana?
aku harus seperti apa ketika kelelahan ketika merasa aku sudah tidak sanggup aku kenapa? harusnya aku lebih kuat tapi kenapa aku saat ini terjatuh, aku saat ini merasa jenuh. seharusnya aku pendam saja tak usah ceritakan hal ini.
perempuan yang terlalu pembawa perasaan.
orang kata aku harus banyak bersyukur.
tapi apa iya aku kurang bersyukur?
aku sangat tidak sabaran?
apa sebenarnya yang ingin aku ingin kan?
apa yang aku mau?
mengapa begini sekali?
bertanya-tanya yang jawabannya sudah pasti berserah diri kepada Allah.
kenapa masih saja seperti ini.
kenapa?
lantas dimana perasaan ini harus berlabuh, ketika keinginan tidak sesuai dengan kenyataan, ketika yakinan tidak sesuai dengan harapan. lantas harus diapakan hati ini sudah terlalu lama hadirnya perasaan ini, disangkal bertahun-tahun menelan bulat-bulat rasa yang akhir-akhir ini tak bisa dipendam. bisakah hanya sekedar disimpan, bisakah hanya sekedar hiasan kegelisahan. aku tau ini adalah salahku, dalam islam tidak ada yang namanya "karma" namun adanya apa yang kita perbuat akan kembali lagi kepada kita. aku tidak meminta cepat-cepat dihilangkan kegelisahan ini aku hanya meminta ringankanlah gelisah ini buat aku menikmati ini berserah sebisanya.
yang aku tau aku tidak boleh berputus asa, hatiku tak tentu hatiku goyah rasanya ingin berkata bahwa aku sudah tidak sanggup menjalaninnnya, apa aku tidak sesanggup itu sehingga semudah itu untuk menyerah, aku harus bagaimana. aku malu sedangkan aku dianggap pencinta Allah SWT namun nyatanya hati ini masih gundah, arahkan kemana? bersabar sejauh apa?
aku hanya ...
aku merasa ....
aku ingin ....
aku ..
aku...
aku harus bagaimana?
aku harus seperti apa ketika kelelahan ketika merasa aku sudah tidak sanggup aku kenapa? harusnya aku lebih kuat tapi kenapa aku saat ini terjatuh, aku saat ini merasa jenuh. seharusnya aku pendam saja tak usah ceritakan hal ini.
perempuan yang terlalu pembawa perasaan.
orang kata aku harus banyak bersyukur.
tapi apa iya aku kurang bersyukur?
aku sangat tidak sabaran?
apa sebenarnya yang ingin aku ingin kan?
apa yang aku mau?
mengapa begini sekali?
bertanya-tanya yang jawabannya sudah pasti berserah diri kepada Allah.
kenapa masih saja seperti ini.
kenapa?
Komentar
Posting Komentar