LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
“MENGENAL SISTEM
DISPERSI KOLOID”

Disusun oleh :
1.
Anindita
nurlama dewi
2.
Ayip
saeful bahri
3.
Bela
intan
4.
Fiqri
junaedi pranoto
5.
Hardika
rizki samudra
6.
Muhammad
aminudin
7.
Nursilviani
ulfa
8.
Zola
novita
SMA NEGERI 1 PALIMANAN
JL.
KH. Agus Salim. no. 128
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur atas selesainya penyusunan Tugas ini. tugas pelajaran kimia ini di susun
untuk memenuhi tugas dari guru dalam rangka kegiatan pembelajaran kimia.
sehinga para guru dan siswa bias mengunakan ilmu di dalam ini dengan pilihan
pembelajaran yang di perlukan.
Materi
dalam laporan ini disajikan dengan
runtut disertai pertanyaan dan jawabannya dengan jelas, dengan kalimat yang
sederhana dan bahasa yang kumunikatif. penjelasan setiap materi disertai dengan
table, serta contoh - contohnya.
Dalam
menyajkan materi, laporan ini dilengkapi dengan contoh-contoh percobaan
sederhana dari kelompok kami, yang diharapkan akan lebih membantu pembacanya,
terutama guru stady kimia dan siswa lainnya.
Akhirnya,
penulis berharap Tugas ini akan dapat memberikan sumbangan bagi proses belajar
mengajar kimia. penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, maka
kritik dan saran kami harapkan kepada pembaca.
Cirebon, 20 Maret 2013
Penyusun
MENGENAL SISTEM
DISPERSI KOLOID
Tujuan :
Mengamati dan
membedakan koloid dari tampilan fisik serta beberapa sifatnya secara umum.
Landasan teori :
Pengertian
larutan, koloid, dan suspensi.
Ø Larutan
= sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil ( < 1 nm),
sehingga tidak dapat diamati (dibedakan) antara partikel pendispersi dan
partikel terdispersi meskipun dengan menggunakan mikroskop ultra.
Ø Koloid
= sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya antara 1 nm-100 nm.
Ø Suspensi
= sistem dispersi dengan ukuran relatif besar ( > 100 nm) yang tersebar
merata dalam medium pendispersinya.
Alat & bahan :
-
Gelas kimia
-
Lampu Senter
-
Corong pemisah
-
Kertas saring
-
Gula pasir / garam
dapur
-
Susu bubuk instan
-
Kopi bubuk hitam
-
Air
Cara
kerja :
1.
Siapkan 3 gelas kimia
dan isilah dengan air kira-kira setengahnya
2.
Larutkan 1 sendok makan
gula pasir / garam dapur ke dalam gelas kimia 1, 1 sendok makan susu bubuk instan ke dalam gelas kimia 2, dan 1
sendok makan kopi bubuk. Aduk hingga tercampur secara merata.
3.
Amati campuran yang
terbentuk (kekeruhan dan kestabilannya). Catat hasil pengamatan anda.
4.
Sorotlah masing-masing
campuran yang terjadi dengan senter, amati
jalannya sinar pada masing-masing larutan, catat hasil pengamatan anda.
5.
Saringlah ketiga
larutan dengan kertas saring, dan tampung hasil penyaringannya/filtratnya.
Amati apakah ada residu yang tertinggal di kertas saring, dan bagaimana
kekeruhan dan kestabilan filtrat hasil penyaringan. Catat hasil pengamatan
anda.
Hasil
pengamatan
Sistem
Dispersi
|
Sebelum
disaring
(kekeruhan
dan kestabilan)
|
Efek
Tyndall
(Ada
/ Tidak Ada)
|
Sesudah
di saring
|
|
Residu
(ada
/ tidak ada)
|
Filtrat
(kekeruhan
dan kestabilan)
|
|||
Air
+ Garam
|
Bening
dan stabil
|
Ada
|
Tidak
ada
|
Tidak
keruh dan stabil
|
Air
+ susu
|
Keruh
dan stabil
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
Keruh
dan stabil
|
Air
+ kopi
|
Keruh
dan tidak stabil
|
Ada
|
Ada
|
Keruh
dan tidak stabil
|
Pertanyaan :
1. Sebutkan
perbedaan antara larutan, koloid dan suspense dari hasil percobaan yang anda
lakukan baik sebelum dilakukan penyaringan dan sesudah dilakukan penyaringan !
2. Sifat
apakah yang dimiliki oleh koloid, jelaskan !
1.
Perbedaan Larutan ,koloid dengan suspense
Larutan.
sebelum disaring terlihat bening dan dapat menunjukkan efek Tyndall,sedangkan sesudah disaring tidak ada residu dan filtratnya keruh dan stabil.
sebelum disaring terlihat bening dan dapat menunjukkan efek Tyndall,sedangkan sesudah disaring tidak ada residu dan filtratnya keruh dan stabil.
Contoh
: Air garam
Koloid. Secara makroskopis
bersifat homogen jika diamati dengan mikroskop ultra.
Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm.
Dua fase.
Pada umumnya stabil.
Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaringan ultra.
Contoh: Air susu bubuk
Suspensi.
Heterogen..
Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm.
Heterogen..
Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm.
Dua fase.
Tidak stabil.
Dapat disaring.
Contoh: Air kopi.

2.
Sifat-sifat koloid
A.
Efek
Tyndall
Jika seberkas cahaya dilewatkan pada
suatu sistem koloid, maka cahaya tersebut akan dihamburkannya sehingga berkas
cahaya tersebut akan kelihatan. Sedangkan jika cahaya dilewatkan pada larutan
sejati maka cahaya tersebut akan diteruskannya . Sifat koloid yang seperti
inilah yang dikenal dengan efek tyndall dan sifat ini dapat digunakan untuk
membedakan koloid dengan larutan sejati. Gejala ini pertama kali ditemukan oleh
Michael Faradaykemudian diselidiki lebih lanjut oleh John Tyndall (1820 –
1893), seorang ahli Fisikabangsa Inggris.
Efek Tyndall juga dapat menjelaskan
mengapa langit pada siang hari berwarna biru sedangkan pada saat matahari
terbenam, langit di ufuk barat berwarna jingga atau merah. Hal itu disebabkan
oleh penghamburan cahaya matahari oleh partikel koloid di angkasa dan tidak
semua frekuensi dari sinar matahari dihamburkan dengan intensitas sama.

Gejala efek tyndall yang dapat diamati
dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
-
Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut
-
Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap dan berdebu
-
Berkas sinar matahari melalui celah pohon-pohon pada pagi yang berkabut
B. Gerak
Brown

Gerak Brown merupakan faktor penyebab
stabilnya partikel koloid dalam medium dispersinya. Gerak brown yang terus
menerus dapat mengimbangi gaya gravitasi sehingga partikel koloid tidak
mengalami sedimentasi (pengendapan).
C.
Elektroforesis


D.
Adsorpsi


E.
Koagulasi
Koagulasi adalah peristiwa pengendapan atau penggumpalan koloid.
Koloid distabilkan oleh muatannya. Jika muatan koloid dilucuti atau
dihilangkan, maka kestabilannya akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
koagulasi atau penggumpalan. Pelucutan muatan koloid dapat terjadi pada sel
elektroforesis atau jika elektrolit ditambahakan ke dalam system koloid.
Apabila arus listrik dialirkan cukup lama kedalam sel elektroforesis, maka
partikel koloid akan digumpalkan ketika mencapai electrode. Koagulasi koloid
karena penambahan elektrolit terjadi karena koloid bermuatan positif menarik
ion negative dan koloid bermuatan negative menarik ion positif. Ion-ion
tersebut akan membentuk selubung lapisan kedua. Jika selubung itu terlalu
dekat, maka selubung itu akan menetralkan koloid sehingga terjadi koagulasi.
Beberapa contoh peristiwa koagulasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah:
Pembentukan delta di muara sungai karena koloid tanah liat dalam air
sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut.
Karet dalam latek digumpalkan dengan menambahkan asam formiat
Lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan dengan
menambahkan tawas
Asap atau debu pabrik dapat digumpalkan dengan alat koagulasi
listrik dari cottrel.
Pembahasan :
Pertama-tama
kami mencampurkan air dengan gula, air dengan susu, dan air dengan kopi.
Ø Pada awal praktikum
ini kami memperhatikan ketiga zat cair tersebut sebelum disaring bahwa pada
ketiga zat cair tersebut air dengan garam terlihat bening, sedangkan air dengan
kopi terlihat keruh, begitu juga air dengan susu.
Ø Selanjutnya, kami
menyorot ketiga zat cair tersebut dengan senter secara bergantian. Saat langkah
praktikum tersebut kami mengamati pada campuran air dengan garam terjadi efek Tyndall, campuran air dengan
susu tidak terjadi efek Tyndall, sedangkan campuran air dengan kopi terjadi
efek Tyndall.
Ø Terakhir, kami saring
ketiga zat cair tersebut dengan menggunakan kertas saring. Pada tahap ini kami
melihat bahwa campuran air dengan garam dan air dengan susu tidak terdapat residu (endapan),
sedangkan campuran air dengan kopi terdapat residu. Kemudian dalam filtratnya,
campuran air dengan garam larutannya stabil dan tidak keruh. Lalu, campuran air
dengan susu stabil dan keruh, sedangkan campuran air dengan kopi tidak stabil
dan keruh.
Kesimpulan :
1. Air garam itu
Larutan
2. Air susu bubuk itu
Koloid
3. Air kopi bubuk itu
Suspensi
DAFTAR
PUSTAKA
http://fauzanagazali.wordpress.com/kelas-xi/semester-ii/9-koloid-2/materi-ajar/3-sifat-sifat-koloid/
Komentar
Posting Komentar