laporan pratikum metabolisme

Laporan Praktikum Metabolisme
“KERJA ENZIM KATALASE”

 









Disusun oleh:
·        Anindita Nurmala Dewi
·        Arif Purwonugroho
·        Ayip Syaiful Bahri
·        Bahariansyah
·        Bela Intan Farikha
·        Cindy Laura Budiman
Kelas: XII IPA 2


SMA NEGERI 1 PALIMANAN
Jalan K. H. Agus Salim No. 128 Palimanan Cirebon


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. Dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
            Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
            Senyawa peroksida harus segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Penguraian peroksia ditandai dengan timbulnya gelembung.
Bentuk reaksi kimianya adalah:

H2O -> H2O + O2

            Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut:
-          Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
-          Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (ph= ± 7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
-          Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sustem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hingga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menentukan laju reaksi.
-          Inhibitor  enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.

B.     Pengumpulan Data
·         Variabel Bebas      : Suhu, HCl, dan NaOH
·         Variabel Terikat    : Banyaknya gelembung dan percikan api
·         Variabel Kontrol   : Ekstrak hati ayam dan H2O2
C.    Rumusan Masalah
-          Bagaimanakah kerja enzim katalase?
-          Faktor apa saja yang memengaruhi kerja enzim katalase?

D.    Hipotesis
PH dan suhu berpengaruh terhadap kerja enzim katalase.
Sumber: http://bungasakuraatin.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-uji-kerja-enzim.html

E.     Prediksi
-          Kerja enzim katalase akan lebih cepat pada pH netral
-          Kerja enzim katalase akan lebih cepat pada suhu normal (30-40oC)
-          Faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase adalah suhu, pH, konsentrasi enzim, zat penggiat (activator), dan inhibitor (zat penghambat).


BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN

A.    Perencanaan Teknik Pelaksanaan Percobaan
a.       Waktu percobaan                          :    Senin, 16 September 2013
b.      Lama percobaan                            :    3 x 40 menit
c.       Tempat percobaan                         :    SMA Negeri 1 Palimanan
d.      Tujuan percobaan                          :    Mengetahui faktor-faktor yang                                                                              mempengaruhi kerja enzim dan                            mempelajari cara kerja enzim.

B.     Alat dan Bahan


-          Lumpang porselen
-          Penumbuk porselen
-          Tabung reaksi
-          Pipet
-          Corong
-          Pembakar spirtus
-          Kapas
-          Tusuk sate
-          Lap
-          H202
-          NaOH
-          Air suling
-          HCl


C.    Langkah Kerja
-          Membuat ekstrak hati dengan cara:
Tumbuklah hati ayam dalam lumping porselen sehingga lunak dan tambahkan air setengah tabung reaksi, kemudian saring dengan kapas
-          Panaskan air terlebih dahulu hingga mendidih
-          Masukan ekstrak hati ayam ke dalam 5 tabung reaksi, masing-masing sebanyak 1cm
-          Pada tabung reaksi pertama, teteskan larutan H2O2 sebanyak 10 tetes, kemudian masukan bara lidi ke dalamnya dan amati apa yang terjadi.
-          Pada tabung reaksi kedua, teteskan larutan H2O2 + HCl sebanyak 10 tetes, kemudian masukan bara lidi ke dalamnya dan amati apa yang terjadi .
-          Pada tabung reaksi ketiga, teteskan larutan NaOH + H2O2 sebanyak 10 tetes, kemudian masukan bara lidi ke dalamnya dan amati apa yang terjadi .
-          Pada tabung reaksi keempat, panaskan tabung dengan memasukannya ke air yang telah dipanaskan sampai suhunya 100oC, dan teteskan larutan H2O2 sebanyak 10 tetes, kemudian masukan bara lidi ke dalamnya dan amati apa yang terjadi.
-          Pada tabung reaksi pertama, dinginkan tabung dengan cara masukan ke dalam air es sampai suhunya 0oC, dan teteskan larutan H2O2 sebanyak 10 tetes kemudian masukan bara lidi ke dalamnya dan amati apa yang terjadi.


-           
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A.    Tabel Hasil Penelitian
Nomor
Ekstrak Hati
+H2O2
Gelembung
Nyala Api
1
Suhu ruang (biasa)
+++
+++
2
+ HCl
++
+
3
+NaOH
++
+
4
Dipanaskan
+
-
5
Didinginkan
+
+

Keterangan gelembung:
·         +        : gelembung sedikit
·         ++      : gelembung sedang
·         +++    : gelembung banyak

Keterangan nyala/tidak (bara lidi) :
·         +        : menyala
·         ++      : menyala sedang
·         +++    : menyala terang
·         -         : tidak menyala

B.     Grafik Hasil  Penelitian



C.    Permasalahan
1.            Mengapa dalam percobaan ini menggunakan hati ayam?
2.            Gelembung-gelembung apakah yang timbul pada reaksi sebagai akibat reaksi enzim dengan H2O2? Bagaimana mengujinya? Jelaskan!
3.            Zat apakah yang menghentikan aktivitas enzim?
4.            a.   Jika sel terdapat H2O2, apakah yang terjadi pada sel tersebut?
b.   Untuk menghindari akibat tersebut, bagaimana caara untuk menangkalnya?
D.     Jawaban Permasalahan
1.            Hati ayam digunakan karena dalam organ hati terdapat banyak enzim katalase.
2.            Gelembung-gelembung tersebut adalah gelembung udara atau uap air (H2O). H2O dihasilkan karena enzim katalase menguraikan H2O2 menjadi H2O sehingga tak lagi bersifat racun. Cara mengujinya yaitu dengan melihat banyaknya gelembung udara yang dihasilkan, semakin banyak gelembung udaranya, semakin maksimum kerja enzimnya.
3.            Zat yang terlalu asam (pH di bawah 7) atau terlalu basa (pH di atas 7). Dalam kasus ini HCl dan NaOH.
4.            a.   Sel akan mengalami keracunan akibat peroksida apabila tidak terurai           menjadi H2O dan O2.
b.   Enzim katalase yang terdapat dalam sel akan menguraikan hydrogen           peroksida menjadi zat-zat yang tidak merugikan (air dan oksigen)

E.     Pembahasan
Pada Hati + H2O2( hidrogen peroksida )
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2menjadi H2O ( air ), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O juga diuraikan menjadi oksigen ( O­) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim katalase.dalam percobaan hati + H2O2 terjadi kejadian gelembung yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun.
Pada Hati + HCL + H2O2
Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang dimaksudkan agar keaadaan hati menjadi terlalu asam. Dan dalam hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tidak jauh berbeda hasilnya dari percobaan Hati + H2O2 yang berfungsi sebagai pembanding akan tetapi yang terjadi hanya ada sedikit gelembung itu membuktikan bahwa dalam bekerja hati tidak dapat mengubah secara sempurna dari H2O2 menjadi H2O ( air ) dan tidak timbul nyala api itu berarti tidak adanya penguraian dari H2O2 menjadi O2.Dan membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal.
Pada Hati + NaOH + H2O2
Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi dengan NaOH.Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam keadaan terlalu basa.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang sedang,itu membuktikan bahwa tidak terjadi penguraaian yang sempurna dari H2O2menjadi H2O ( air )  tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.
Pada Hati ( direbus ) + H2O2
Pada percobaan yang keempat ekstrak hati direbus terlebih dahulu kemudian setelah itu ditambah dengan H2O.Dan yang terjadi gelembung muncul hanya sedikit sekali dan ketika bara api dimasukkan kedalam tabung reaksi juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral
Pada Hati ( didinginkan ) + H2O2
            Pada percobaan yang kelima ini terlihat gelembung sedikit, itu berarti H2O2 juga sukses diubah menjadi H2O tetapi hanya sedikit. Dan ketika dimasukkan bara api kedalamnya ternyata hanya menyala sedikit, itu membuktikan bahwa H2o2 telah berhasil diuraikan menjadi O2 tetapi hanya sedikit. Dari situ, kita tahu bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu rendah.

F.     Kesimpulan
1.            Kerja enzim katalase bergantung kepada keadaan sekitarnya.
2.            Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase diantaranya :
- Suhu. dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu            tinggi.karena enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
- pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
3.            Enzim katalase berperan menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2


G.     
BAB IV
DOKUMENTASI DAN SUMBER REFERENSI

A.    2013-09-16 10.56.57.jpgDokumentasi
2013-09-16 10.45.35.jpg
                    Ekstrak hati
                                                                                                                                              Tabung reaksi berisi hati
2013-09-16 10.40.04.jpg





                Pemanasan air
B.     Sumber Referensi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkenalan Diri

Sosok yang dirindukan

Jujur